Dedie Bisa Bernasib Sama dengan Ganjar Pranowo
Elektabilitas Terus Turun Pasca Berpasangan dengan Jenal Mutaqin
“Ada beberapa faktor yang membuat keunggulan Dedie itu terus merosot. Dan menurut saya yang paling mudah diuji adalah sejauh mana efektifitas pasangannya dalam berkampanye sejauh ini,” tutur Direktur Simpul Indonesia, Herry Setiawan yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Bogor.Minggu (17/11)
BRO. KOTA BOGOR- Gejala antitesis hasil survei seperti yang terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) awal tahun lalu, bisa terjadi pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024.
Sebagaimana diketahui, jelang kontestasi hingga masa kampanye pilpres berlangsung, elektabilitas Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo kerap menggungguli kandidat lainnya. Seperti yang pernah dilansir Litbang Kompas pada Agustus 2023, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen. Kemudian disusul dengan Prabowo Subianto yang memiliki 31,3 persen, dan Anies Baswedan dengan 19,2 persen.
Namun jelang masa pencoblosan, tingkat keterpilihan Ganjar terus merosot. Pada Maret lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres dengan raihan 58,6% suara. Sedangkan pasangan Anies Baswedan 24,9% sementara Ganjar Pranowo-Mahfud Md harus puas dengan 16,5%.
Fakta tersebut, menurut pegiat demokrasi, Herry Setiawan dapat terjadi di Pilwalkot Bogor. Direktur Simpul Indonesia tersebut menjabarkan, prediksinya itu beralaskan pengamatan terhadap hasil survei yang cermati secara estafet dalam empat bulan belakangan.
“Hasil survei merupakan potret preferensi masyarakat. Dan pada kesempatan ini saya mencermati tren elektoral yang dimiliki pasangan Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin cenderung terus menurun,” paparnya.
Pada awal Juni 2024, sambung Herry, merujuk hasil survei Indikator Politik, Dedie A Rachim yang belum berpasangan memiliki elektabilitas 44%. Disusul kemudian oleh Dokter Raendi Rayendra 16,9%, lalu Sendi Fardiansyah 14,9%, lalu Atang Trisnanto dengan 3,8%. Bahkan pada hasil survei saat itu, nama Rena de Frina belum memiliki elektabilitas sama sekali.
Pasca KPU Kota Bogor menetapkan para kontestan Pilwalkot, medio September 2024, Charta Politika kembali merilis survei dimana elektabilitas Dedie A Rachim yang telah berpasangan dengan Jenal Mutaqin turun menjadi 39,8%. Sementara, Atang Trisnanto yang menggaet Annida Allivia naik ke angka 21,8%.
Disusul Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa 14,0%, Dokter Raendi Rayendra dan Eka Maulana 8,5% dan Rena Da Frina dan Teddy Risandi 3,8%. Dalam survei itu angka responden yang tak mau menjawab mencapai 12,3%.
“Pada kesempatan kali ini, saya memaparkan fakta bahwa memang terjadi tren penurunan elektabilitas yang dialami Dedie. Jangan sampai nasib Dedie mirip Ganjar Pranowo,” cetusnya.
Dalam hasil terbaru, sambung Herry, pada awal November 2024, Radar Bogor merilis hasil surveinya. Dimana elektabilitas Dedie A Rachim Jenal Mutaqin kembali anjlok 33,38%, lalu Atang Trisnanto dan Annida Allivia meraih 24,66%, Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa 14,05%, Dokter Rayendra dan Eka Maulana naik menjadi 13,66%, pun demikian Rena Da Frina dan Teddy Risandi yang meraih 10,27%.
“Ada beberapa faktor yang membuat keunggulan Dedie itu terus merosot. Dan menurut saya yang paling mudah diuji adalah sejauh mana efektifitas pasangannya dalam berkampanye sejauh ini,” tutur Herry yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kab Bogor.
Herry menilai, Jenal belum memberikan sumbangsih signifkan terhadap elektabilitas Dedie. Bahkan bila merujuk pada hasil survei, elektabilitas Dedie cenderung turun pasca mereka berpasangan. Selain itu, Herry juga melihat, kecenderungan masyarakat yang mulai mengenal lebih profil para kontestan Pilwalkot Bogor.
“Dalam survei terakhir Radar Bogor, masyarakat menilai masalah paling mendesak yang harus ditangani adalah penggangguran. Dan saya yakin para responden yang menyatakan hal itu adalah pemilih pemula yang telah paham isu perkotaan,”jelasnya.
“Mereka (Pemilih pemula,red) sudah merasakan bagaimana sulitnya mencari kerja saat pemerintahan Bima-Dedie. Maka dari itu aliran suara mereka justru menyebar ke seluruh calon lain kecuali Dedie,” sambungnya.
Editor ; Adjet
* Hasil Survei Indikator Politik (Juni) 2024
-Dedie A Rachim 44%
-Rayendra 16,9%
-Sendi 14,9%
-Atang 3,8%
-Rena –
* Hasil Survei Charta Politika (September) 2024
-Dedie A Rachim Jenal Mutaqin 39,8%
-Atang Trisnanto dan Annida Allivia 21,8%
-Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa 14,0%
-Rayendra dan Eka Maulana 8,5%
-Rena Da Frina dan Teddy Risandi 3,8%
Tidak menjawab 12,3%
* Hasil Survei Radar Bogor (November) 2024
-Dedie A Rachim Jenal Mutaqin 33,38%
-Atang Trisnanto dan Annida Allivia 24,66%
-Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa 14,05%
-Rayendra dan Eka Maulana 13,66%
-Rena Da Frina dan Teddy Risandi 10,27%